Rabu, 13 April 2016

Tulisan II Psikoterapi

Contoh kasus dengan pendekatan terapi Eksistensial

Menikah dua kali, bercerai dua kali, Philip sedang berjuang menjalani lagi sebuah hubungan yang sulit-kali ini dengan Nicole, seorang penulis berusia pertengahan 40 tahun. Philip dapat memberikan Nicole keamanan secara finansial maupun cinta, tetapi hubungan mereka tidak terlihat berjalan dengan baik.
      Enam bulan setelah Philip bertemu dengan Nicole, keduanya menghabiskan musim panas yang menyenangkan ditempat peristirahatan milik Philip. Kedua anak laki-laki Nicole sedang bersama ayah mereka dan ketiga anak Philip yang sudah memasuki usia dewasa awal sudah dapat mengurus diri mereka sendiri. Pada awal musim panas tersebut, Nicole berbicara tentang kemungkinan mereka menikah, tetapi Philip menentang hal tersebut, dengan menjadikan kedua pernikahan sebelumnya yang tidak berhasil sebagai alasan. Selain perdebatan singkat tersebut , mereka menghabiskan musim panas bersama dengan sangat menyenangkan. Diskusi-diskusi intelektual yang mereka lakukan sangat menarik bagi Philip, dan keintiman yang mereka lakukan adalah yang paling memuaskan yang pernah dirasakannya, bahkan hampir mencapai level ketagihan. 
      Di akhir musim panas yang romantis ini, Nicole kembali ke rumahnya sendiri untuk memasukan anak-anaknya ke sekolah. Pada hari ketika Nicole sampai dirumah, Philip meneleponnya, namun ada sesuatu yang membuat suarannya terdengar aneh. Pagi hari berikutnya ia kembali mencoba meneleon kembali beberapa kali beberapa kembali, namun ia tetap mendapatkan nada sibuk. Saat akhirnya ia tersambung, ia bertanya kepada Nicole apakah ada orang lain yang bersamanya pagi hari itu. Tanpa keraguan, Nicole memberitahu bahwa Craig, seorang teman lama dari masa-masa kuliahnya, sedang tinggal bersamanya dan ia sedang jatuh cinta pada pria tersebut. Bahkan, ia telah berencana untuk menikahi Craig di akhir bulan dan pindah ke negara bagian lain.
      Philip sangat hancur. Ia merasa dikhianati  dan ditinggalkan. Ia mulai mengalami penurunan berat badan, kembali merokok, dan menderita insomnia. Saat ia kembali bertemu dengan Nicole ia menunjukan kemarahannya atas rencana "gila" Nicole. Letupan  kemarahan seperti ini sangatlah jarang terjadi pada Philip. Ia jarang menunjukan kemarahan, mungkin karena takut kehilangan orang yang dicintainya. Untuk menambah kerumitan masalah, Nicole mengatakan bahwa ia masih mencintai Philip, dan ia terus menemui Philip saat Craig sedang tidak ada. Akhirnya, Nicole kehilangan rasa tergila-gilanya pada Craig dan berkata pada Philip bahwa-seperti yang Philip sudah sangat ketahui-ia tidak dapat meninggalkannya. Komentar ini membingungkan Philip karena ia tidak tahu hal seperti itu dapat terjadi. 
      Kira-kira hampir setahun kemudian, Philip mengetahui bahwa Nicole telah melakukan perselingkuhan lain;  tetapi sebelum Philip dapat melakukan konfrontasi dan memutuskan hubungan mereka, ia harus memutuskan pergi untuk sebuah perjalanan dinas selama 5 hari. Pada saat ia kembali, Philip sudah dapat berpikir bahwa mungkin ia dapat menerima hak Nicole untuk tidur dengan laki-laki lain. Selain itu, Nicole juga meyakinkan Philip bahwa laki-laki lain tersebut tidak berarti apa-apa untuknya dan ia hanya mencintai Philip semata.
     Beberapa saat kemudian, Nicole melakukan perselingkuhannya yang ketiga, yang sengaja dilakukan supaya Philip akan mengetahuinya. Sekali lagi, Philip kembali dipenuhi oleh kemarahan dan kecemburuan. Akan tetapi, Nicole kembali meyakinkan Philip bahwa laki-laki tersebut tidak berarti apa-apa untuknya
      Pada taraf tertentu, Philip berharap supaya dapat menerima perilaku Nicole, namun pada taraf lainnya, ia merasa dikhianati oleh perselingkuhan-perselingkuhan Nicole. Akan tetapi, ia kelihatannya tidak mampu meninggalkan Nicole untuk mencari wanita lain yang dapat ia cintai. Ia lumpuh-tidak mampu mengubah hubungannya dengan Nicole, namun juga tidak mampu memutuskan hubungan tersebut. Pada titik ini, Philip mencari bantuan lewat terapi pada Rollo May. Menurutnya Philip adalah penderita kecemasan neurotik. Seperti orang lain yang mengalami kecemasan neurotik, perilakunya menjadi tidak produktif dan merugikan diri sendiri. Walaupun ia sangant terluka dengan perilaku Nicole yang tidak dapat diprediksi dan "gila", ia menjadi lumpuh dengan ketidakmampuannya untuk bertindak dan memutuskan hubungan mereka. TIndakan Nicole kelihatannya malah menumbuhkan perasaan bertanggung jawab dalam diri Philip. Ia merasa harus mengurus dan memberi Nicole perhatian karena Nicole sangat membutuhkan Philip.
      Kecemasan neurotik yang dimiliki Philip sangat terlihat pada keterikatannya terhadap wanita-wanita yang tidak dapat diprediksi dan "gila", sebuah keterikatan yang muncul sejak masa kanak-kanaknya. Pada dua tahun pertama kehidupannya, dunianya hanya dihuni oleh dua orang lain-ibunya dan kakak perempuannya yang lebih tua 2 tahun. Ibunya adalah seseorang yang berada dalam perbatasan skizofrenia (borderline schizophrenic), yang perilakunya terhadap Philip berganti-ganti antara kelembutan dan kekejaman. Kakak perempuannya mengidap skizofrenia dan di kemudian hari menghabiskan beberapa waktu di rumah sakit jiwa. Oleh karena itu, Philip belajar dari usia dini bahwa ia harus meningkatkan dirinya pada wanita dan harus pula menyelamatkan mereka. "Dapat dimengerti bahwa Philip hidup menjadi tidak bebas, melainkan menuntutnya untuk selalu berada dalam keadaan siaga atau siap bertugas". Kecemasan neurotik Philip kemudian memblokir cara-cara baru dan yang dapat mendatangkan kesuksesan dalam bertindak menghadapi Nicole. Pendekatannya kelihatan seperti sebuah rekapitulasi dari perilaku masa kecil terhadap ibu dan kakak perempuannya.

Psikoterapi Eksistensial 
      Secara filosofis, May banyak memegang keyakinan-keyakinan yang sama dengan yang dipegang oleh Carl Rogers. Dasar dari kedua pendekatan tersebut adalah gagasan atas terapi sebagai pertemuan manusia. Yaitu sebuah hubungan "saya-anda" dengan potensi untuk memfasilitasi pertumbuhan di dalam diri terapis dan pasien. Akan tetapi, di dalam praktiknya, May akan lebih banyak memberikan pertanyaan, untuk masuk ke dalam masa kanak-kanak pasien dan untuk memberi saran atas kemungkinan-kemungkinan makna dari perilakunya saat ini.
      Sebagai contoh, ia menjelaskan pada Philip bahwa hubungannya dengan Nicole adalah suatu usaha untuk bertahan pada ibunya. Rogers pasti akan menolak teknik tersebut karena lahir dari suatu kerangka rujukan eksternal (dari terapisnya). Akan tetapi, di masa kanak-kanak pasien dan untuk memberi saran atas kemungkinan-kemungkinan makna dari perilakunya saat ini.
      Teknik lain yang yang digunakan May pada Philip adalah gagasan agar Philip membuat suatu percakapan fantasi dengan ibunya yang sudah meninggal. Dalam percakapan ini, Philip akan berbicara untuk dirinya sendiri dan untuk ibunya. Saat berbicara dengan ibunya, untuk pertama kalinya ia dapat berempati dengan ibunya, untuk dapat melihat Philip dari sudut pandang sang ibu. Saat berbicara sebagai ibunya, ia berkata bahwa ia sangat bangga dengan Philip dan bahwa selama ini ia adalah anak yang paling disukainya. Saat berbicara sebagai dirinya sendiri, ia memberitahu ibunya bahwa ia sangat menghargai keberaniannya dan mengingat suatu insiden saat keberaniannya menyelamatkan kemampuan Philip untuk melihat. Saat Philip selesai dengan percakapan fantasinya, ia berkata "Tidak pernah sekali pun dalam ribuan tahun saya membayangkan bahwa hal tersebut akan terucap.
      May juga meminta Philip untuk membawa foto dirinya saat masih kecil. Philip kemudian melakukan percakapan fantasi dengan "Philip kecil". Saat percakapan terjadi, "Philip kecil" menjelaskan bahwa ia telah berhasil mengatasi masalah yang menjadi hal paling mengganggu bagi Philip dewasa, yaitu ketakutan akan ditinggalkan. "Philip kecil" telah menjadi Philip yang bersahabat dan membantunya mengatasi rasa kesepiannya serta menghalau kecemburuannya pada Nicole.
      Setelah beberapa minggu melakukan psikoterapi, Philip mulai dapat berhenti untuk menyalahkan ibunya karena tidak melakukan apa yang menurutnya seharusnya dilakukan oleh ibunya. Saat Philip mulai melihat hal-hal positif yang ibunya telah lakukan untuknya, ia mulai dapat mengubah sikapnya terhadap ibunya. Fakta objektif dari kehidupan masa kecilnya tidak berubah, yang berubah adalah persepsi subjektifnya. Saat Philip sudah mulai bisa menerima takdirnya, ia mulai mampu mengekspresikan kemarahannya, mulai berkurang perasaan bahwa ia terperangkap dalam hubungannya dengan Nicole, dan menjadi lebih sadar akan kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya. dengan perkataan lain, ia telah mendapatkan kebebasannya untuk menjadi.
      Di akhir terapi, Philip tidak berubah menjadi orang yang baru, tetapi menjadi lebih sadar akan bagian-bagian dari dirinya yang telah ada selama ini. Kesadaran akan kemungkinan-kemungkinan baru membuatnya maju dengan arahan menuju kebebasan personal. Untuk Philip, akhir dari terapi merupakan awal mula dari "persatuan dirinya dengan diri awalnya yang telah terkunci di sebuah ruangan yang telah terkunci di sebuah ruang bawah tanah, untuk dapat bertahan saat hidup tidak membahagiakan, tetapi mengancam.

Sumber:
Feist, J & Feist, G. J. (2010). Teori kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika. 
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar